“Aku tak berharap kau selalu hadir untukku. Tapi yang ku inginkan kau mengerti apa yang kurasakan saat ini. Hatiku perih melihat semua ini. Kau tak pernah tau apa yang kurasa, dan aku berharap kau tak akan pernah tau. Biar kusimpan sejuta harapanku bersamamu. Semoga kau sadar, betapa kumencintaimu jauh di dasar hatiku. Ku berharap kau bahagia bersamanya. Dan aku kan berjalan kedepan tanpa pernah melihat kebelakang. Semua ini akan kujadikan kenangan kelam sekaligus kenangan berharga karna aku bisa mengenalmu, meski itu hanya sesaat………….”
Aku pun membaca pesan singkat itu dengan teliti.
Malam hari tanggal 9 desember, aku pun menerima sms dari orang yang sangat aku kenal dan aku sukai. “apa yang sedang kau pikirkan Ryu? Apakah yang kau kirimkan ini benar?” tanyaku dalam hati setelah membaca sms dari Ryu.
Ryu adalah teman lamaku yang sudah kuranglebih 3 bulan tidak berkontak-kontak denganku. Dan pada saat malam hari ultahku, dia mengirimkan sebuah sms yang berarti untukku. “ya tuhan, aku sangat senang menerima sms ini. Ryu, sudah lama aku merindukan. Tapi, maaf Ryu aku sudah dimiliki orang lain.” Kataku dalam hati.
Dear Ryu,
Aku pun merasakan perasaan yang sama sepertimu. Tapi aku sadar bahwa kau lebih mencintai orang lain dibanding aku. Dan aku pun berusaha menjauh darimu walupun aku sadar itu cara yang salah. Tapi, jika aku terus berada disekitarmu maka aku akan merasakan sakit hati, dan aku tidak mau itu terjadi. Dan kini pun waktu terus berjalan, seiring dengannya aku pun mulai melupakan perasaanku terhadapmu. Dan kau pun sudah telat menyatakan perasaanmu, karna sekarang aku sudah dimiliki oleh orang lain. Walaupun aku menyimpan sejuta harapan bersamamu, aku tidak mungkin memaksa harapan itu. Aku berharap kau bisa bahagia dengan orang lain. And I hope you always smile in your life, and don’t forget about me, my friends. J
Kata-kata itupun selesai aku tulis di diary ku. Aku belum berani mengirimkan kata-kata itu langsung pada Ryu.
Hari-hari berikutnya setelah tanggal 9 desember, aku dan Ryu pun masih smsan seperti biasa. Walaupun Shin, pacarku, belum tau tentang ini.
Back to September 9th,
Pagi hari setelah aku bangun, aku pun langsung melihat handphone. “One Received Message” ada sms di hape ku. Aku pun membuka dan membacanya. Oh my god, dari Ryu… “HAPPY BIRTHDAY” kata pertama itu pun terbaca. Wow, aku lihat waktu dia mengirim smsnya. Pukul 00.01, dia orang pertama yang mengucapkan happy birthday ke aku. Dan…………….. akhirnya selama 3 bulan kita tidak contact-contact ‘setelah kejadian itu’ dan pada saat hari ultahku dia adalah orang pertama yang memberi ucapan “selamat ulangtahun” kepadaku. Fiuuh, padahal aku berharap Shin yang memberi ucapan ultah pertama. Pagi hari aku pun membalas sms itu. “Ryu, thanks ya ucapannya.” “iya, sama-sama.” Ryu pun membalasnya.
Sore harinya, aku mengirim sms “hei Ryu, kemana saja kau baru sms aku saat aku ulangtahun?”. Ryu pun membalas sms tersebut “Lho, kan kau sendiri yang menyuruhku untuk tidak sms kamu lagi.” Beberapa menit aku berpikir tentang balasan sms darinya. Lalu dia mengirim sms lagi. “ingat tidak? Kau yang menyuruhku bukan?”. “hem, iyasih. Terus kenapa sekarang kau sms aku? Bukankah aku sudah menyuruh mu untuk tidak mengirm sms lagi pada ku?” balas ku. “yah karna aku ingin mengucapkan selamat ulang tahun padamu. Memangnya tidak boleh?” balasnya. “hem, ga tau juga sih.” Balasku.
“ jadi aku tidak boleh mengirim sms lagi untukmu?” katanya. “mungkin” balasku singkat. Ryu pun tidak membalas sms aku lagi.
Dan malam harinya, Ryu pun mengirim sms yang membuat aku kaget (sms yang dimaksud adalah pesan singkat yang diceritakan di awal cerita). Aku kaget dan aku pun membalas sms tersebut. “Ryu, sms yang tadi kamu kirim itu buat siapa?”. “buat seseorang” balas Ryu singkat. “buat seseorang? Buat siapa Ryu?” balasku lagi. “buat kamu.” Saat membaca sms balasan darinya, aku kaget dan aku ga tau apa yang aku rasakan saat ini. Entah senang, bercampur haru atau sebagainya. Dan aku membalas sms itu. “buat aku? Kenapa bukan buat Nagisa?”. “aku maunya buat kamu. Memangnya tidak boleh?” tanyanya. “hem boleh sih. Tapi kenapa bukan buat Nagisa?” Tanya ku lagi. “buat Nagisa ada lagi, bukan yang itu.” Katanya. Yah, aku jadi teringat Nagisa yang dulu dicintai oleh Ryu. Dan mungkin sekarang ia masih mencintainya. Tapi kenapa dia bilang bahwa dia mencintaiku? Apa dia sudah tidak cinta lagi pada Nagisa? aku pun bertanya-tanya dalam hati. Nagisa adalah teman sekolah ku dulu.namun dia sekarang sudah pindah ke Kyoto.
Esok harinya, seperti biasa ‘sebelum kejadian 3 bulan lalu’, Ryu mengirim sms seperti ucapan selamat pagi, dan sapaan-sapaan lainnya. Aku dan Ryu pun mulai kembali ke saat-saat sebelum 3 bulan yang lalu. Siang hari, aku membuka akun Facebook ku. Dan aku mulai mencari nama “Ryu Kitazawa”, setelah ketemu namanya aku pun mulai melihat profil Facebooknya. Aku melihat-lihat status-status yang Ryu tulis. Aku pun berhenti untuk membaca dengan teliti status Ryu, tanggal 08 desember “hem, pingin jadi orang pertama yang ngucapin HAPPY BIRTHDAY ke dia” aku pun berpikir, apa status itu tentang aku? Lalu, aku pun membaca status berikutnya, masih tanggal dan hari yang sama. “ck, ngantuk ooy gara-gara tadi buat gambar ‘monster cloths’, tapi pingin jadi orang pertama yang ngucapin HAPPY BIRTHDAY ke dia.” Aku pun kaget dan….. apa itu tentang aku? kalau iya, oh my god dia sampai nahan ngantuk supaya bisa jadi orang pertama yang ngucapin selamat ulangtahun ke aku? Ya tuhan, perasaan apakah yang sebenarnya ia rasakan kepadaku? Apa dia benar-benar mencintai aku? Apakah dia sudah tidak mencintai Nagisa lagi? Tanyaku dalam hati.
Hari-hari berikutnya aku dan Ryu pun masih sama seperti kemarin-kenarin, menyapa aku lewat sms, dll. “ohayoo Hime-chan. Sedang apa kamu sekarang?” tiba-tiba ada sms dari Shin “ohayoo mo Shin, aku sedang membaca.” Balasku. “oh, membaca apa?” tanyanya lagi. “membaca novel karangan Agatha Christie” balasku. Dan aku pun smsan dengan Shin,pacarku.
Malam hari,
“hai, lagi pada ngapain nih?” tiba-tiba ada sms dari nomor yang tidak tersimpan di kontak ku. Aku pun membalas, “ini nomor siapa yah?”. “aku Ryu, Hime-chan……” balasnya. “oh, kau ganti nomor?” Tanya ku lagi. “engga, ini kan nomor aku yang udah lama banget. Hem, ternyata kau memang sudah menghapus semua nomor ku ya?” Balasnya. Yah, aku ingat itu nomor yang waktu itu ia gunakan saat pertama kali aku dan Ryu smsan. “oh” jawabku singkat. “oh? -.-“ “ balasnya. “lho?, kenapa?” tanyaku. “gpp” balasnya singkat. Iya, Ryu memang tidak suka jika aku membalas dengan singkat seperti itu. Malam hari pun aku smsan dengan Ryu, dan aku bertanya “Ryu, kau masih suka dengan Nagisa?” tanyaku. “C.I.N.T.A” balasnya, dan akupun sangat mengerti tulisan itu, oh dia masih cinta sama Nagisa, tapi kenapa dia juga bilang kalau dia mencintaiku? Tanyaku dalam hati. “oh, bagus hehe” balasku seolah-olah aku gembira mendapat berita tersebut. “thanks” balasnya. “ehm, Hime-chan kau tidak smsan dengan kekasihmu itu?” Ryu pun kembali mengirim sms. “hem? Iya kok, sekarang aku juga lagi smsan dengannya. Memangnya ada apa?” jawabku. “oh tidak ada apa-apa” balasnya. “Selamat Menikmati J” Ryu pun kembali mengirim sms. “hah? Menikmati apa?” tanyaku. “menikmati malam kamis bersama sang kekasih, hehe” balas Ryu. “hah? Hoho, ada-ada aja kau.” Balasku kemudian. Yah, aku dan Ryu mulai membahas hal-hal yang pribadi walaupun pembahasan itu baru awalan saja.
Pagi hari, Ryu mengirim sms “hai kawan-kawan, aku ingin berangkat nih ke Okinawa. Do’akan semoga aku selamat sampai tujuan J”. “iya, hati-hati ya Ryu..” balasku. Ya, hari ini Ryu pergi ke kampung halamannya di Okinawa. Mungkin sekita 5 hari dia akan berada disana.
Hari-hari berikutnya seperti biasanya Ryu kembali mengirimkan sms sapaan, dan sebagainya.
Malam hari,
Handphone aku matika. Karna malam hari, aku sedang melakukan suatu pekerjaan yang tidak bisa diganggu. Dan pagi harinya aku kembali meng-aktifkan handphone ku. Beberapa menit kemudian, handphone ku bordering tanda sms masuk. “7 received message” oh ada 7 pesan yang masuk. Ryu, Ryu, Shin, Ryu, Shin, Ryu, Ryu. Oh my god, kebanyakan pesan yang masuk dari Ryu.
Siang hari, aku pun membuka akun facebook ku lagi dan melihat-lihat profil dari Ryu. Aku pun berhenti di sebuah status yang aku yakin itu buat aku, status itu menuliskan “Alah bodoh, ngatain gua aja sombong. Tapi giliran gua sms ga dibalas. Itukah yang namanya manusia?” *versi b.indonesia*
aku kaget membaca status itu, itu merupakan sebuah makian, pikir ku. “Ryu, aku minta maaf, bukan maksudnya aku tidak mau membalas sms darimu. Tapi semalam aku sedang sibuk, makanya sms dari kamu tidak aku balas.” Kataku dalam hati.
Esok harinya, pada malam hari aku kembali membuka facebook dan seperti biasa melihat profil Ryu. “yeah, I have arrived in Tokyo J” itu adalah status dari Ryu. Ya ampun, Ryu udah sampai di Tokyo. Kenapa dia tidak memberitahu aku? Fiuuh, apa karna kemarin aku tidak membalas smsnya? Oh Ryu, ada apa denganmu? Kenapa kau tidak memberitahuku? Aku pun bertanya-tanya dalam hati.
Hari berikutnya Ryu pun tidak mengirim sms lagi padaku. Dan aku mencoba untuk berpikir positif dan menunggu esok hari, apakah esok hari Ryu sms aku?
Esok harinya, Ryu pun tidak mengirim sms pada ku. Dan aku kembali membuka facebook dan melihat profil Ryu. Akhir-akhir ini status Ryu adalah kata-kata “LOVE”.
Oh my god, untuk siapakah status itu. Apa mungkin ia masih sangat mencintai Nagisa dibanding aku? Atau apakah ia sudah jatuh cinta sama orang lain? Aku pun kembali bertanya-tanya dalam hati.
Dear My Heart,
Ryu, kenapa kau tidak mengirim sms lagi padaku? Apakah kau sudah melupakanku?
Ryu, aku sangat merindukan sms kamu. Ryu, I beg you come back..
Ya tuhan maafkan aku, aku mungkin salah jika masih menyayangi Ryu. Ya tuhan, ku mohon kembalikan lah dia kepadaku walaupun hanya sebagai sahabat atau teman.
Shin, aku minta maaf karna aku tidak bisa sepenuhnya mencintaimu, walaupun aku tau kau sangat mencintaiku. Shin, ku mohon kau bisa mengerti perasaanku dan kau bisa memaafkan kesalahanku ini. Aku akan berusaha menghilangkan perasaanku ini pada Ryu.
Nagisa, kau sangat beruntung bisa dicintai oleh Ryu. Menurutku Ryu adalah cowo yang baik, dan setia.
Ryu, sudah berhari-hari kau tidak sms aku. Aku mohon maaf kalau aku sudah membuat kamu kesal.
Ryu, I beg you come back…
Aku pun menatap langit yang cerah, biru tanpa awan di sore hari. Yah, sangat indah. Aku berharap Ryu pun melihat langit yang sama, langit yang biru tanpa awan. Ryu, aku harap kau bisa bahagia dengan hidupmu yang sekarang, yah mungkin tanpa aku. Dan aku pun mulai melihat ke depan, mulai melihat masa depanku dan tidak lagi melihat kebelakang. Hal yang dulu akan ku jadikan kenangan indah, walaupun aku belum pernah melihat sosok tubuhmu. Ryu, I hope you always smile in your life.
Ryu……..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar